A. Pengertian Asesmen
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli :
1.
Menurut Robert M Smith (2002), Asesmen
merupakan “Suatu
penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui
kelemahan dan kekuatan yang mana hsil keputusannya dapat digunakan untuk
layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan
pembelajaran.
2.
Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis, asesmen merupakan “Proses
sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat
kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk
menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut
guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai
dengan kenyataan objektif.
3.
Menurut Bomstein dan Kazdin (1985, asesmen
diantaranya:
·
Mengidentifikasi
masalah dan menyeleksi target intervensi
·
Memilih
dan mendesain program treatmen
·
Mengukur
dampak treatmen yang diberikan secara terus menerus.
·
Mengevaluasi
hasil-hasil umum dan ketepatan dari terapi.
Berdasarkan
hasil kajian dari teori-teori diatas dapat saya simpulkan bahwa : “Asesmen dilakukan untuk mengetahui
keadaan anak pada saat tertentu (Waktu dilakukan asesmen) baik
potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan
untuk menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat melakukan layanan /
intervensi secara tepat.
B. Bimbingan
dan Konseling Komprehensif
1.
Konsep
Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Bimbingan dan konseling komprehensif/ perkembangan merupakan orientasi baru layanan bimbingan
dan konseling yang didasari fungsi pengembangan. Selama ini bimbingan dan
konseling sering dipandang sebagai kegiatan layanan yang mengedepankan
penyembuhan atau pemecahan masalah. Padahal selain itu bimbingan dan konseling
berfungsi pencegahan, pendidikan dan pengembangan. Muro J and Kottman (1955)
menjelaskan bahwa bimbingan dan konseling perkembangan diartikan sebagai sebuah
program yang mengandung prinsip–prinsip :
1)
Bimbingan
dan konseling dibutuhkan oleh semua peserta didik;
2)
Bimbingan
dan konseling mempunyai fokus pada kegiatan belajar peserta didik;
3)
Di
dalam program bimbingan dan konseling perkembangan, konselor dan guru merupakan
fungsionaris yang bekerja sama;
4)
Kurikulum
yang terorganisir dan terencana merupakan bagian vital dari bimbingan
perkembangan;
5)
Bimbingan
dan konseling perkembangan peduli kepada penerimaan diri, pemahaman diri, dan
peningkatan diri;
6)
Bimbingan
dan konseling perkembangan memfokuskan pada proses mendorong perkembangan
peserta didik ;
7)
Bimbingan
dan konseling perkembangan lebih berorientasi kepada perkembangan yang terarah
dari pada tujuan yang definitif;
8)
Bimbingan
dan konseling perkembangan berorientasi tim dan mensyaratkan pelayanan dari
konselor profesional yang terlatih;
9)
Bimbingan
dan konseling perkembangan peduli pada wal kebutuhan khusus peserta didik;
10) Bimbingan dan konseling perkembangan berkenaan dengan
psikologi terapan;
11) Bimbingan dan konseling perkembangan memiliki dasar-dasar
di dalam psikologi anak, perkembangan anak, dan teori belajar;
12) Bimbingan dan konseling perkembangan bersifat fleksibel
dan sekuensial.
Berdasarkan
prinsip-prinsip di atas, dirumuskan definisi bimbingan dan konseling komprehensif
atau perkembangan sebagai suatu
rangkaian bimbingan dan konseling secara bertanggung jawab dalam memfasilitasi
perkembangan peserta didik pada semua aspek kehidupannya, sehingga mereka dapat
berfungsi dan berperan efektif selama siklus kehidupannya, terutama menjamin
eksistensi dirinya sebagai individu atau anggota masyarakat yang bermartabat.
Karena itu, bimbingan dan konseling perkembangan sering disebut juga dengan
bimbingan dan konseling komprehensif karena menggarap semua aspek kehidupan
peserta didik (konseli).
Bimbingan
dan konseling perkembangan merupakan pandangan mutakhir yang bertitik tolak
dari asumsi yang positif tentang potensi manusia. Berdasarkan asumsi inilah bimbingan dan
konseling dipandang sebagai suatu proses memfasilitasi perkembangan yang
menekankan kepada upaya membantu semua peserta didik dalam semua fase
perkembangannya.
2.
Implementasi
Layanan Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Impelementasi layanan bimbingan dan
konseling komprehensif meliputi empat komponen, yaitu (a) layanan dasar, (b)
layanan responsif, (c) perencanaan individual, dan (d) dukungan sistem.
a.
Layanan
Dasar
Layanan dasar bimbingan merupakan proses
pemberian bantuan kepada peserta didik secara sistematis melalui kegiatan-kegiatan
klasikal atau kelompok. Layanan dasar bimbingan
bertujuan membantu semua peserta didik agar mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Artinya semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama
untuk memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan
memperoleh keterampilan dasar bagi kehidupannya. Secara rinci tujuan layanan
dasar bimbingan dirumuskan agar individu atau peserta didik: (a) memiliki kesadaran
(pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan,
sosial-budaya, dan agama), (b) mampu mengembangkan keterampilan untuk
mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi
penyesuaian diri dengan lingkungannya, (c) mampu menangani atau memenuhi
kebutuhan dan masalahnya, dan (d) mampu mengembangkan dirinya dalam mencapai
tujuan hidupnya..
Layanan dasar bimbingan diberikan melalui jenis-jenis
layanan pemberian informasi, dan diskusi atau sharing pendapat (brain storming). Pemberian
informasi dan diskusi ini dalam pelaksanaannya mengacu kepada panduan atau
paket bimbingan, dan bahan-bahan lain yang relevan. Layanan informasi merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan tentang
berbagai aspek kehidupan (perkembangan pribadi, lingkungan pendidikan dan
pekerjaan, serta kehidupan sosial budaya) yang berguna bagi pengembangan diri,
penyesuaian diri, dan pengambilan keputusan. Sedangkan layanan diskusi atau
curah pendapat, dapat memfasilitasi para peserta didik untuk belajar menghargai
pendapat orang lain, bersikap respek terhadap orang lain, dan mengembangkan
kepercayaan dirinya.
b. Layanan
Responsif
Layanan
responsif merupakan pemberian bantuan kepada individu atau peserta didik yang
memiliki masalah dan kebutuhan khusus
yang memerlukan pertolongan konselor dengan segera.
Layanan responsif bertujuan membantu peserta didik agar
dapat memenuhi kebutuhannya, dan memecahkan masalah yang dihadapinya, baik
berupa hambatan atau kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Materi
bimbingan dan konseling tergantung kepada masalah atau kebutuhan peserta didik.
Kebutuhan peserta didik berkaitan dengan keinginan mereka untuk memahami
tentang sesuatu hal, karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya yang
positif. Kebutuhan itu seperti keinginan mereka untuk memperoleh informasi
tentang: (a) pemahaman dan penerimaan diri dan lingkungan; (b) bahayanya
pergaulan bebas, obat-obat terlarang, minuman keras, narkotika, ecstasy, dan
putau; (b) cara mengatasi kesulitan belajar, dan (c) cara memilih program studi
yang cocok dengan kemampuan dan minat serta karirnya di masa depan.
Adapun masalah
peserta didik berkaitan dengan berbagai hal yang dialami atau dirasakan mengganggu kenyamanan hidupnya, atau
menghambat perkembangan dirinya yang positif, karena tidak terpenuhi
kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Masalah
peserta didik itu pada umumnya tidak mudah untuk diketahui secara langsung,
namun dapat dipahami dari gelaja-gejala perilaku yang ditampilkannya.
Masalah-masalah
(gejala masalah) yang mungkin dialami peserta didik, di antaranya : (a) merasa
cemas terhadap postur tubuhnya; (b) merasa cemas dalam menghadapi masa depan,
(c) merasa rendah diri, (d) berperilaku impulsif (kekanak-kanakan), (e) kurang
mampu memilih dan membuat keputusan, (f) membolos dari sekolah, (g) malas
belajar, (h) memiliki kebiasaan belajar yang negatif, (g) kurang bisa
bergaul.
Untuk
memahami karakteristik dan kebutuhan serta masalah peserta didik, konselor
hendaknya mengenalisis terhadap data peserta didik yang diperoleh melalui: (a)
inventori tugas-tugas perkembangan/ITP,
(b) absensi peserta didik, (c) wawancara, (d) observasi, (e)
sosiometri, (f) daftar nilai atau leger
peserta didik, (g) psikotes, dan (i) catatan khusus yang dibuat guru pelajaran
atau wali kelas.
Melihat materi dan tujuan layanan responsif, maka
fungsinya tidak seluruhnya kuratif tetapi bisa juga berfungsi preventif dan bisa dilakukan dengan
secara individual maupun kelompok.
c. Layanan Perencanaan Individual
Layanan
ini diartikan sebagai proses bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan
dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya,
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman
akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
Layanan
perencanaan individual bertujuan membantu peserta didik agar (1) memiliki
pemahaman tentang diri dan lingkungannya; (2) mampu merumuskan tujuan,
perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut
aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir; dan (3) dapat melakukan kegiatan
berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.
Materi
layanan perencanaan individual berkaitan erat dengan materi yang diberikan pada
layanan dasar bimbingan. Materi yang diberikan pada layanan dasar bimbingan
dapat membantu peserta didik untuk
mamahami dirinya dan lingkungannya. Karena materi bimbingan secara umum telah
diberikan pada layanan dasar bimbingan, maka pada layanan perencanaan
individual kegiatan para peserta didik difokuskan kepada upaya menganalisis kelebihan
dan kekurangan dirinya. Kegiatan ini merupakan dasar untuk merumuskan
aktivitasnya dalam rangka mengembangkan atau memperbaiki sikap,
minat/cita-cita, pemahaman, atau perilakunya. Karena itu layanan perencanaan
individual lebih berfungsi pengembangan dan preventif.
Pelaksanaan
layanan perencanaan individual dapat ditempuh melalui layanan bimbingan
kelompok (diskusi, karyawisata, atau kunjungan ke dunia industri/perusahaan).
d.
Dukungan
Sistem
Ketiga
komponen struktur layanan yang telah dikemukakan merupakan pemberian layanan
bimbingan dan konseling kepada peserta didik secara langsung. Sedangkan
dukungan sistem merupakan komponen layanan yang tidak langsung, yang
kegiatannya meliputi (1) pemberian layanan, dan (2) kegiatan manajemen.
Pemberian
layanan menyangkut (1) konsultasi dengan guru-guru, (2)
konsultasi/kerjasama dengan orang tua/masyarakat,
(3) berpartisi- pasi dalam merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah, dan
(4) melakukan penelitian.
Kegiatan manajemen berkaitan dengan berbagai upaya untuk
memantapkan, memelihara, dan meningkatkan mutu program dan pelaksanaan
bimbingan dan konseling melalui: (1) pengembangan program bimbingan
dan konseling; (2) pengembangan
staf
bimbingan dan konseling; (2) pemanfaatan
sumber daya masyarakat; dan (3) penataan kebijakan; dan (4) penyediaan
instrumen dan fasilitas bimbingan dan konseling, berupa: (1) alat pengumpul
data (termasuk alat ukur psikotes, pedoman wawancara, pedoman observasi); (2)
alat penyimpan data, termasuk maf-maf, lemari arsip, disket, CD, hardist
(sebagai bagian dari komputer); dan (3) format-format surat undangan, agenda,
laporan konfrensi kasus, studi kasus, kunjungan rumah dan sebagainya.
Berkenaan dengan kemajuan zaman yang
lebih menitikberatkan pada penggunanaan alat-alat teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), maka sudah selayaknya komputer di sekolah tidak hanya
digunakan sebagai pengganti mesin tik tetapi sebagai alat untuk mengolah dan
menyimpan data bimbingan dan konseling, sehingga mudah dicari pada saat akan digunakan atau
data tersebut diperlukan.
DAFTAR
PUSTAKA
Muro, J.James
and Kottman, Terry. (1995), Guidance and Counseling in Elementary School and
Midle School, Iowa Brown and Benchmark Publisher.
Suherman, Uman.
2012. Urgensi Dan Implementasi Bimbingan Dan Konseling Komprehensif Dalam
Sistem Pendidikan Nasional. Dalam makalah yang disampaikan saat seminar.
Harrah's Philadelphia Casino and Racetrack Opens New Location
BalasHapusWith the new 김해 출장마사지 location in Atlantic 경상북도 출장샵 City, Harrah's Philadelphia Casino and Racetrack 보령 출장샵 has 경상남도 출장안마 added to 시흥 출장안마 their already-growing casino portfolio.